Anda perhatikan dengan baik gambar diatas, apa yang ada di pikiran anda? Gambar tersebut saya dapatkan beberapa menit yang lalu sebelum amarah saya meluap untuk mulai menulis tulisan ini. Saya kerap menemukan gambar-gambar yang mencerminkan kebiadaban manusia terhadap hewan di dunia maya, dan jujur saja saat ini saya sangat tidak ingin menuliskan dan menelusuri lebih jauh tentang penganiayaan hewan oleh manusia. Saya selalu menitikkan air mata ketika melihat hal serupa. Saya bingung ingin mengungkapkan apa, yang ada di pikiran saya hanya perasaan tak menentu, murka, iba, kacau, dan tidak sanggup melihat lebih jauh. Bahkan saya tidak sekuat biasanya ketika menulis, saya merasa disakiti atas keberadaan hal yang seperti ini.
Sebelum berceramah lebih jauh, saya akan menuliskan beberapa fakta dunia yang pernah saya baca mengenai bagaimana manusia 'yang sempurna' memperlakukan binatang yang mereka anggap 'tidak memiliki akal'.
IKAN
Sebuah restoran di negara X menyajikan hidangan berupa ikan goreng 'yang masih hidup'. Bingung? Kepala ikan tersebut dibungkus dengan plastik berisi air, lalu dimasukkan ke dalam wajan yang berisi minyak mendidih supaya ikan itu tidak mati ketika digoreng. Lalu setelah 'badannya' matang, dia diiris dan diisi bumbu sehingga nampak seperti ikan goreng biasanya. Perbedaannya adalah ikan tersebut tidak mati ketika dihidangkan. DAN, dengan ikan itu menganga mencari air di piring saji, para penyantap berpendapat bahwa mereka sangat senang menirukan ikan yang sedang kalap mencari air itu sebelum menyantapnya. JADI INILAH SIKSAAN YANG HARUS DIALAMI SANG IKAN:
1. DIGORENG HIDUP-HIDUP
2. DIIRIS DAN DIISI BUMBU, bayangkan betapa perihnya dia
3. DIJADIKAN BAHAN GUYONAN OLEH PELANGGAN
Yang dapat saya ungkapkan adalah, MANUSIA BIADAB!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
KELEDAI
Lagi, sebuah restoran di negara Y melakukan sebuah prosesi GILA terhadap keledai. Seekor diikat lalu dikuliti hidup-hidup, dan kemudian disiram air mendidih sampai mati. Terlihat simpel. TAPI BAYANGKAN BETAPA NYERI RASANYA. Saya tidak dapat membayangkan balasan apa yang akan mereka dapatkan di akhirat nanti. Saya sakit hati melihat hal seperti ini. Dan respon pelanggan adalah, supaya rasanya lebih enak maka harus melalui proses yang telah saya sebutkan. SAYA DENGAN SENANG HATI LEBIH MEMILIH MAKAN RUMPUT DARIPADA HARUS MAKAN HASIL KEBIADABAN MANUSIA SEPERTI DIATAS. Karena pada dasarnya, berdasarkan ilmu antropologi manusia tidak seharusnya makan daging, melainkan sumber daya alam yang bersifat nabati.
Saya masih punya banyak bukti lain, jika anda kurang puas dan menganggap cerita saya hanya isapan jempol, anda coba cari di google: "10 penyajian makanan paling keji di dunia". Anda baca sendiri, jika anda merasa hal seperti demikian adalah wajar, anda saya nobatkan sebagai orang berhati api. Saya yang tidak memiliki perasaan dan romantisme saja menangis meraung-raung ketika mengingat hal seperti itu. Saya sengaja tidak melampirkan gambar-gambar lebih lanjut, karena saya ingin muntah melihatnya.
Anjing, bagi sebagian agama (agama saya misalnya) adalah hewan yang haram untuk dimakan, dan juga haram untuk dipegang air liurnya. Itu BUKAN BERARTI anjing berhak menerima diskriminasi. Saya pernah mendengar cerita, bahwa seorang pelacur di akhir hidupnya, memberikan minum seekor anjing yang sedang sakit dengan sepatunya, dan gusti Allah memberikan tempat kepada pelacur itu di surga.
Jangan anda kira binatang tidak memiliki perasaan dan akal, seekor simpanse telah dinobatkan sebagai hewan paling cerdas yang memiliki intelejensi lebih hebat dibandingkan manusia sendiri. Hewan juga memiliki perasaan dan rasa cinta. Seorang bayi pernah terjatuh ke sarang gorila di sebuah kebun binatang, dan sang gorila betina dengan insting keibuannya bersedia menjaga dan merawat bayi tersebut dengan lembut dan penuh kasih sayang selama petugas berusaha turun dan mengambilnya (mungkin cerita Tarzan itu sungguhan).
Dan yang ingin saya perjelas adalah, MEMBUNUH ITU BERBEDA DENGAN MENGANIAYA. Lagi, MEMBUNUH ITU BERBEDA DENGAN MENGANIAYA. Jika sebagian dari anda masih bingung, anda cari di internet definisinya. Memukul nyamuk karena alasan takut terserang penyakit (sebut case A), dengan memukuli anjing karena dia sering berkelahi (case B), adalah dua kasus yang sangat berbeda. Case A demi kebaikan, bayangkan anak anda digigit nyamuk DBD, apa yang anda lakukan? Sudah jelas tangan anda akan dengan sigap menggencet sang nyamuk, agama tidak melarang hal seperti ini. Berbeda dengan membunuh nyamuk dengan cara mengeliminasi kaki sang nyamuk satu persatu secara perlahan. Case B, sudah sangat jelas adalah bentuk penyiksaan. Tidak perlu diperjelas.
Anda lihat gambar diatas, betapa mulianya sang pria yang ikhlas berdiri karena tiak tega membangunkan kucing yang sedang tidur di kursi. Inilah kedudukan manusia yang berakal sehat, jernih, murni dan bersumber dari mata air yang baik.
Saya minta maaf apabila tulisan ini rasanya kurang penting, saya hanya ingin mengutarakan dan meredam amarah saya akibat gambar yang saya temukan, jika anda masih penasaran anda cari saja sendiri di internet. Saya mengadakan tulisan ini karena saya sempat menemukan seorang teman yang tidak setuju dengan statement saya, mungkin dia masih bingung dengan perbedaan antara MEMBUNUH dengan MENGANIAYA, serta tujuan QURBAN dengan tujuan memukul nyamuk. Saya harap tulisan ini berguna di kemudian hari supaya mencegah manusia yang membacanya untuk berbuat dosa kepada hewan. Akhir kata saya minta maaf apabila ada salah kata, salah orang, salah sambung, dan salah lainnya. Terima kasih.
Perkara nie penting... tapi sesetengah manusia rasa tak penting sebab mereka tak merasa apa yang haiwan itu rasa...
ReplyDelete